Akademisi Turun ke Bumi: Ilmu yang Membumi, Desa yang Mandiri
Di tengah laju pembangunan yang serba cepat dan berbasis kapital besar, desa seringkali tertinggal sebagai entitas yang dianggap pasif — menunggu program, mengikuti arah, dan sekadar menjadi objek pembangunan. Namun, kenyataannya berbeda. Desa adalah ruang hidup yang dinamis, penuh dengan praktik sosial yang kaya, solidaritas yang kuat, serta kearifan lokal yang teruji oleh waktu. Dalam ruang ini, saya meyakini bahwa peran akademisi bukan sekadar menjadi pengamat dari menara gading, melainkan menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat.
Ketika saya diundang menjadi pembicara utama dalam kegiatan Seminar Peran Kader PKK dalam Diseminasi Kewirausahaan Komunitas dan Launching SRIKANDI Karawang, saya melihat momentum yang sangat strategis — tidak hanya sebagai kegiatan seremonial, tapi sebagai perwujudan dari model pembangunan alternatif yang telah lama kita rindukan: pembangunan yang berbasis komunitas, menyentuh akar persoalan, dan bertumpu pada kekuatan warga itu sendiri.